Selasa, 02 September 2008

HOTONG / HOTONG

Oleh: Endang M. Tabalubun

Hotong adalah makanan pokok sebuah desa di Kabupaten Maluku Tenggara yaitu Tanimbar Kei. Hotong atau yang biasanya disebut Botan oleh masyarakat setempat ini merupakan makanan yang dianggap sakral oleh masyarakat tersebut. Tumbuhan ini dipercaya sebagai warisan nenek moyang mereka yang harus dipertahankan. Tumbuhan yang rasanya manis dan beraroma sedap ini memiliki ciri-ciri yang sama dengan padi, cuma bedanya terletak pada bijinya yang dimana biji daripada Hotong berbentuk butiran kecil. Tumbuhan yang tumbuh di daerah berbatu ini memiliki protein yang sangat tinggi sehingga baik untuk dimakan. Hotong dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti kue, bubur dan bahan makanan pengganti nasi. Tumbuhan yang ditanam setahun sekali pada bulan Agustus ini dalam penanganannya harus melalui ritual-ritual adat tertentu.

By: Endang M Tabalubun

Hotong is a main food from Tanimbar Kei, North Maluku. Hotong or usually called Botan by local citizen is a sacred food for them. This plant is believed as an inheritance that has to be reserved. This sweet and tasty plant has a similar characteristic as rice, but its seed is smaller than rice. This plant which grows in stony area contains high protein, so it’s good to be eaten. It can be process and turn to food like cakes, porridges and other food subtitutes to rice. This plant is only grown once a year on August and also has a certain ritual while planting it.

Tidak ada komentar: